Daily Archives: Januari 6, 2013

“Siapa (saja) yang seharus belajar mengenai Psikologi Perkembangan?Mengapa?”

Pertanyaan diatas merupakan pertanyaan yang tidak terlalu sulit untuk langsung di jawab, namun akan menjadi sulit apabila harus menjawabnya dengan menulis minimal sepuluh sampai lima belas lembar yang berisikan jawaban. Hal inilah yang menjadi tugas ujian akhir semester (UAS) mata kuliah teori-teori psikologi perkembangan, satu pertanyaan yang di jawab dengan minimal sepuluh lembar tulisan berisi jawaban. Secara pribadi, bisa dikatakan bahwa saya sangat kesulitan untuk menjawab pertanyaan ini dengan peraturan yang terdapat di dalamnya. Namun, hal ini harus diselesaikan apapun yang terjadi, mari mencoba untuk menguraikan, meruntut dan menggunakan apa yang ada untuk memberikan minimal sepuluh lembar jawaban atas pertanyaan ini.

Hal pertama dan kemungkinan paling dasar yang saya coba untuk uraikan dan jelaskan adalah mengenai psikologi. Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu psyche yang berarti jiwa dan logia/logos yang berarti ilmu. Dari arti kata tersebut maka secara sederhana psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika hanya mengacu pada arti kata tersebut maka akan sedikit rancu, ambigu dan sejenisnya. Menurut dosen yang saya lupa siapa, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan dimulai sejak Wundt memperkenalkan laboratorium psikologinya pada tahun 1879. Laboratorium adalah salah satu “syarat” psikologi menjadi salah satu bagian dari ilmu pengetahuan. Jadi, psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda.

Ilmu psikologi yang dipelajari di lingkup Universitas Airlangga dibagi menjadi empat bidang, yaitu psikologi industry dan organisasi, psikologi sosial
dan kepribadian, psikologi klinis dan kesehatan mental serta psikologi pendidikan dan perkembangan. Keempat bidang kajian ini merupakan macam-macam peminatan yang terdapat dalam kurikulum psikologi Universitas Airlangga.

Psikologi industri dan organisasi membahas tentang industry dan organisasi, hampir serupa dengan pokok bahasan dalam bidang manajemen. Namun, psikologi industri dan organisasi lebih berfokus pada bagaimana mengelola sumber daya manusia yang ada di dalam industri dan organisasi.

Psikologi sosial dan kepribadian hampir serupa juga dengan ilmu-ilmu sosial lainya, seperti sosiologi dan antropologi, namun tetap membawa unsure psyche dalam kajiannya, yang menonjol dari psikologi sosial dan kepribadian adalah penelitian/riset.

Psikologi klinis dan kesehatan mental membahas tentang psikopatologis atau kelainan atau penyakit psikologis pada manusia, di dalamnya juga termasuk tentang etiologi, assessment dan intervensi atau treatment.

Psikologi pendidikan dan perkembangan membahas mengenai bagaimana merancang suatu sistem pendidikan yang dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi tertentu, seperti kondisi psikologis. Selain itu juga membahas tentang bagaimana perkembangan manusia, dari lahir hingga kematiannya, baik perkembangan psikomotor, afektif maupun kognitinfnya.

Melihat bidang kajian dari psikologi tersebut diatas tentunya banyak hal yang bisa diberikan oleh psikologi sebagai ilmu kepada kehidupan manusia. Dalam psikologi industri dan organisasi kita dapat mengerti bagaimana cara untuk membuat organisasi bisa berkembang lebih baik lagi, tidak hanya memperhatikan infrastruktur yang ada, tetapi juga memperhatikan manusia-manusia yang ada di dalam organisasi tersebut. Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa sumber daya manusia yang terdapat di dalam sebuah organisasi merupakan aset yang paling berharga jika dibandingkan aset-aset yang lainnya yang terdapat di dalam organisasi. Hal
tersebut dikarenakan sumber daya manusia bersifat unik dan tiada duanya, satu orang manusia akan berbeda dengan manusia lainnya. Apabila organisasi X memiliki infrastruktur yang canggih dan dapat membuat organisasi tersebut lebih maju, maka hal itu bisa ditiru oleh organisasi Y dengan mengadakan infrastruktur yang sama dengan organisasi X, sehingga apa yang telah didapat/dicapai oleh organisasi X bisa didapat/dicapai juga oleh organisasi Y. Namun hal itu tidak berlaku apabila organisasi X memiliki seorang pemimpin yang dapat memajukan organisasi tersebut, kemudian organisasi Y ingin juga memiliki pemimpin seperti itu yang dapat melakukan hal yang sama. Pemimpin organisasi X tersebut tidak bisa dibeli, diadakan ataupun dibuat oleh organisasi Y. Kalaupun hal itu bisa, itu berarti pemimpin organisasi X pindah ke organisai Y atau organisasi Y “memaksa” seseorang untuk bisa menjadi seperti pemimpin organisasi X, hal itupun tidak akan membuat seseorang itu menjadi sama persis dengan pemimpin organisasi X.

Berbicara tentang psikologi sosial dan kepribadian kita bisa mengerti bagaimana fenomena-fenomena sosial yang terjadi bisa dilihat dari sudut pandang psikologi. Misalnya perilaku anarki massa yang terdiri dari sejumlah orang merusak tempat-tempat umum untuk menyampaikan aspirasinya. Hal itu tidak hanya terjadi karena mereka merupakan suruhan dari oknum yang memiliki kepentingan tertentu dan tidak bertanggungjawab, tapi ada hal lain yang mendasari orang-orang tersebut untuk melakukan hal itu. Dalam sudut pandang psikologi sosial dan kepribadian beranggapan bahwa tidakkan tersebut memiliki latar belakang tertentu, misalnya kesamaan nilai, latar belakang sosial budaya, harapan dan lain sebagainya yang dianut oleh orang-orang yang ada didalamnya.

Psikologi klinis dan kesehatan mental mungkin adalah seperti image yang melekat di masyarakat secara umum terhadap psikologi, bisa di katakan sebagai dokternya orang sakit jiwa/orang gila. Memang tidak salah juga jika masyarakat secara umum berpendapat seperti itu, karena memang seperti itulah adanya. Psikologi klinis dan kesehatan mental secara sederhana ditujukan untuk
menjadikan manusia tidak sehat secara psikologis menjadi sehat kembali dan dapat menjalankan fungsinya dalam masyarakat. Dalam masyarakat awam, seringkali tidak ada penjelasan secara logis terhadap suatu kondisi psikopatologis. Misalnya pada seseorang yang menderita gangguan jiwa seringkali hal itu dijelaskan sebagai kondisi dimana orang tersebut sedang kerasukan arwah/roh jahat atau bahkan kena guna-guna, sehingga tanggapan masyarakat terhadap orang yang mengalami gangguan jiwa seringkali juga kurang benar. Disini peran dari para klinisi untuk memberikan gambaran atau penjelasan logis yang dapat diterima oleh masyarakat sangat dibutuhkan. Bagaimana seseorang bisa sampai terkena gangguan jiwa, gejala apa yang mendahuluinya, pencegahannya sampai kepada apa yang harus dilakukan saat berhadapan dengan orang yang menderita gangguan jiwa merupakan bagian dari tugas mulia seorang klinisi.

Psikologi pendidikan dan perkembangan mungkin akan lebih mudah dan jelas apabila dipisahkan dalam penjelasan perannya. Dalam bidang pendidikan, peran yang cukup krusial bagi psikologi adalah bagaimana mendesain sebuah pendidikan, entah itu kurikulum, cara mengajar atau apapun itu. Mengapa hal itu penting, karena didalam satu kelas saja terdapat lebih dari satu manusia yang tentunya berbeda-beda satu dengan yang lain. Kebutuhan, kemampuan dan cara mereka untuk bisa memaksimalkan diri-pun juga pasti berbeda. Dan akan sangat tidak efektif apabila “memaksakan” satu jenis kurikulum atau pendekatan tertentu untuk orang yang berbeda-beda. Disini peran psikologi untuk memfasilitasi hal itu, dengan berbagai metode yang ditujukan untuk memaksimalkan pendidikan bagi masing-masing peserta didik.

Psikologi perkembangan yang fokus dalam hal perkembangan manusia juga memiliki peran yang besar dalam mencetak manusia-manusia yang unggul pada kemudian hari. Manusia memang diciptakan unik dalam hal apapun, termasuk dalam perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan terdapat semacam panduan perkembangan, hal ini berguna agar kita bisa tahu apa yang pada umumnya terjadi di setiap tahap perkembangan manusia. Dengan
mengetahui hal itu maka kita akan lebih mudah untuk memaksimalkan apa yang ada dalam diri kita. Kita tidak sama sekali buta tentang apa yang terjadi selanjutnya dalam tahap perkembangan, tidak ada istilah gambling ketika kita mengetahui hal tersebut, karena secara umum sudah tergambar/dijelaskan mengenai apa saja yang akan terjadi pada setiap tahapan perkembangan. Ketika kita mengetahui hal tersebut bukan berarti hal itu akan berguna untuk kita sendiri secara pribadi, namun bisa juga berguna buat orang lain, misalnya untuk anak kita kelak.

Manfaat yang ditawarkan psikologi, bagi diri sendiri maupun masyarakat secara umum tentulah sangat besar. Hal itu bisa dilihat pada penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan diatas. Penjelasan-penjelasan yang dikemukakan diatas merupakan sebagian kecil dari manfaat yang dapat diberikan oleh psikologi, masih banyak lagi manfaat yang bisa diberikan oleh psikologi yang tidak bisa tercantum pada tulisan diatas.

Seiring dengan berkembangnya peradaban umat manusia, tak ketinggalan juga psikologi yang turut berkembang. Tidak hanya teknologi informasi saja yang memunculkan hal-hal baru di dunia ini guna memudahkan manusia dalam kehidupannya, demikian juga psikologi akan selalu berkembang untuk memudahkan/mensejahterakan manusia.

Hal yang paling mudah diamati berkenaan dengan perkembangan psikologi adalah dalam setting industri dan organisasi. Dalam menjalankan aktifitasnya untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam organisasi, para HRD yang berlatar belakang pendidikan psikologi industri dan organisasi dewasa ini sudah mulai dan bisa menciptakan alat-alat tes yang dibutuhkan oleh organisasi. Mereka tidak lagi bergantung penuh dengan alat tes yang sudah ada sebelumnya karena disatu sisi alat-alat tes yang sudah ada sebelumnya itu sangat mahal, atas nama efisiensi organisasi dan memang sudah seharusnya mereka berinovasi, maka menciptakan alat tes sendiri adalah salah satu solusi terbaik yang bisa diambil. Keuntungan dari membuat alat tes sendiri selain lebih hemat dan tidak akan bermasalah dengan hukum yang berkenaan dengan hak cipta alat tes adalah alat tes yang diciptakan sendiri lebih sesuai dengan kebutuhan organisasi dan latar belakang budaya yang ada.

Psikologi pendidikan dan perkembangan juga tidak mau kalah untuk berkembang mengikuti perkembangan jaman. Anak-anak dengan kebutuhan khusus yang dahulunya memiliki wadah sendiri untuk menempuh pendidikan, yaitu melalui sekolah luar biasa (SLB), sehingga anak-anak dengan kebutuhan khusus mungkin beranggapan bahwa mereka berbeda dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah biasa. Namun, dewasa ini sudah tersedia sekolah inklusi, sekolah yang memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus untuk boleh bersekolah atau memdapat pendidikan bersama-sama dengan anak-anak pada umumnya.

Beberapa hal ini merupakan salah satu contoh dari berkembangnya psikologi dalam setting industri dan organisasi serta pendidikan dan perkembangan, tentunya masih banyak lagi contoh-contoh perkembangan yang lain, termasuk di dalamnya perkembangan dalam setting lain, seperti sosial dan kepribadian serta klinis dan kesehatan mental yang tidak bisa termuat dalam tulisan ini.

Melihat banyak sekali manfaat yang bisa di peroleh ketika belajar tentang psikologi, tentunya hal ini menarik minat banyak orang untuk tahu lebih dalam mengenai psikologi. Meskipun tidak secara serta merta belajar secara formal di perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lainnya, tidak menutup kemungkinan psikologi dapat di pelajari melalui apa saja dan dimana saja.

Kita tahu bahwa dunia sudah masuk era digital dimana informasi bisa didapat dengan sangat mudah melalui internet. Banyak situs-situs internet yang berisikan tentang berbagai macam informasi mengenai dunia psikologi bisa di kunjungi dengan sangat mudah. Buku-buku populer yang bertemakan tentang
psikologi-pun marak beredar di pasaran. Tidak mengherankan pula jika buku-buku mengenai tes-tes psikologi juga beredar dengan indah di pasaran, padahal secara kode etik psikologi hal itu tidak di benarkan alias melanggar kode etik psikologi.

Berbicara mengenai belajar psikologi, akan menarik jika membahas siapa sajakah yang seharusnya belajar psikologi. Sesuai dengan pertanyaan yang mendasari terbentuknya tulisan ini. Secara khusus disini akan membahas siapa sajakan yang seharusnya belajar psikologi perkembangan. Secara sederhana bisa langsung saya jawab, semua orang yang ingin belajar psikologi perkembangan, mengapa bisa begitu, karena sudah seharusnya semua orang yang ingin belajar tentang psikologi perkembangan harus belajar mengenai psikologi perkembangan. Namun, saya pikir apa yang diharapkan dari tugas ini bukanlah hal yang sesederhana itu, meskipun saya pikir itu adalah jawaban beserta alasan yang cukup logis.

Semua orang yang dimaksudkan diatas dapat dibongkar sehingga menjadi unit-unit kecil yang semoga dapat dipahami dan diterima. Yang pertama namun bukan yang terutama adalah orang tua, yang dimaksud disini adalah sepasang pria dan wanita yang telah menikah entah itu sah atau tidak sah dimata hukum dan yang telah memiliki keturunan yang biasa disebut dengan anak, untuk sementara saya menggunakan ini sebagai pengertian dari orang tua. Mengapa orang tua seharusnya belajar psikologi perkembangan? Alasan paling sederhana adalah karena mereka memiliki anak, sehingga mau tidak mau mereka harus memelihara anak itu dengan baik dan benar sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka atas apa yang sudah mereka lakukan. Untuk bisa memelihara dengan baik dan benar tentunya membutuhkan panduan yang baik, benar dan sudah teruji serta diakui oleh khalayak banyak. Psikologi perkembangan menawarkan jawaban atas pertanyaan panduan yang baik dan benar tersebut. Memang bukan menjadi satu-satunya panduan yang baik dan benar untuk menjadi panduan dalam memelihara anak, namun psikologi perkembangan menawarkan diri untuk menjadi salah satu
panduan yang bisa digunakan oleh orang tua untuk memelihara anak. Dalam psikologi perkembangan terdapat banyak sekali teori yang dapat digunakan sebagai panduan dalam memelihara anak. Teori-teori yang ada tersebut menurut saya tidak mungkin langsung ada dan menjadi teori yang dipakai dalam psikologi perkembangan, teori-teori tersebut tentunya melalui proses yang sangat amat panjang untuk bisa dimuat dan digunakan dalam psikologi perkembangan. Mengapa perlu teori? Pertanyaan ini dijawab secara indah oleh Pak Bukik dalam blog-nya sebagai berikut:

“Teori membantu kita untuk menjelaskan realitas secara sistematis sehingga mudah disebarluaskan. Dengan adanya teori, kita bisa membuat sebuah prediksi sehingga kita bisa mengantisipasi suatu kejadian secara efektif. Selain itu, adanya teori memudahkan kita untuk melakukan pengembangan dengan melakukan revisi atau perubahan sebuah teori1”.

Melalui belajar psikologi perkembangan ini diharapkan para orang tua dapat memelihara anak mereka dengan baik dan benar.

Semua orang kedua yang seharusnya belajar psikologi perkembangan adalah orang-orang yang memiliki keluarga. Mengapa orang yang memiliki keluarga seharusnya belajar psikologi perkembangan? Karena psikologi perkembangan tidak hanya menawarkan panduan atau yang juga bisa disebut sebagai teori yang berkaitan tentang masa perkembangan anak-anak. Dalam psikologi perkembangan juga membahas tentang perkembangan pada masa remaja, dewasa dan lanjut usia. Sehingga kita yang masih memiliki keluarga setidaknya bisa tahu apa saja yang sedang dan akan terjadi dalam masa perkembangan anggota keluarga kita. Kalaupun ada yang tidak memiliki satupun keluarga yang tersisa di dunia ini, tidak perlu berkecil hati, karena meskipun ada yang tidak memiliki satupun keluarga, bisa menggunakan apa yang dipelajari dalam psikologi perkembangan ini untuk orang-orang yang dekat dengan anda, meskipun itu bukan keluarga anda.

Jika anda berkata anda tidak memiliki orang yang dekat dengan anda, seharusnya anda masih hidup bermasyarakat, atau setidaknya anda bukan satu-satunya orang yang masih hidup di dunia ini sehingga anda tidak mau belajar mengenai psikologi perkembangan dengan alasan tidak memiliki obyek untuk mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari dalam psikologi perkembangan. Atau jika anda tetap memaksa dan anda menganggap diri anda sebagai satu-satunya orang yang hidup di dunia ini sehingga anda tidak mau belajar psikologi perkembangan denga alasan tersebut, anda salah besar. Itu bukan alasan yang logis untuk menolak belajar psikologi perkembangan, karena psikologi perkembangan tidak harus menuntut orang lain sebagai obyek penerapan, apa yang anda pelajari dalam psikologi perkembangan dapat anda aplikasikan sendiri pada diri anda. Tidak akan bisa dipungkiri bahwa anda pasti berkembang, meskipun anda adalah manusia yang hidup di dunia ini sendirian.

Semua orang ketiga yang seharusnya belajar psikologi perkembangan adalah para pengajar atau guru atau pendidik. Mengapa mereka harus belajar psikologi perkembangan? Karena pendidikan berkaitan dengan perkembangan, mungkin juga berlaku sebaliknya. Dengan para pelaku di dunia pendidikan tersebut memahami tentang psikologi perkembangan, mereka dapat mengetahui dan mengerti apa saja yang terjadi dalam tahap perkembangan anak didik mereka sehingga diharapkan para pendidik tersebut dapat memberikan perlakuan yang sesuai kebutuhan anak didik mereka pada tahap perkembangan tersebut dengan baik dan benar. Di satu sisi para pendidik dapat dengan mudah memberikan perlakuan yang sesuai karena mereka tahu apa saja yang terjadi dan yang dibutuhkan dalam tahap perkembangan tersebut, di sisi lain para peserta didik-pun akan merasa diperlakukan dengan baik karena perlakuan yang mereka terima sesuai dengan apa yang sseharusnya mereka terima dalam tahap perkembangannya.

Semua orang keempat yang seharusnya belajar psikologi perkembangan adalah para mahasiswa psikologi Unair secara umum dan mahasiswa peminatan psikologi perkembangan secara khusus. Mengapa untuk mahasiswa psikologi unair secara umum? Karena mata kuliah tentang psikologi perkembangan merupakan mata kuliah dasar dan wajib bagi mahasiswa psikologi Unair. Mau tidak mau, suka tidak suka harus diambil dan harus lulus beberapa mata kuliah wajib tentang psikologi perkembangan. Dan mengapa bagi mahasiswa peminatan psikologi perkembangan? Karena itu sudah menjadi pilihan mereka yang mengambil peminatan ini, secara sadar atau tidak sadar mereka yang mengambil peminatan psikologi perkembangan harus belajar tentang psikologi perkembangan, bahkan lebih dalam dari pada mahasiswa peminatan lainnya.

__________________

1. http://bukik.com/2012/08/12/apa-benar-ah-cuma-teori/