Bersyukurlah

Beryukur itu, saat kamu melihat hidupmu kebelakang, meskipun saat ini hidupmu begitu hancur, putus asa dan kecewa. Melihat dirimu dulu yang begitu bebal selama bertahun-tahun, tidak mau tunduk pada kehendak Tuhan, meskipun Tuhan sudah dengan nyata menunjukkan bahwa yang kamu inginkan itu tidak baik untukmu. Melihat Tuhan yang dengan setia menjagamu dengan kasihNya yang tak berkesudahan, bahkan saat dirimu adalah seorang yang bebal.

Hai, tidakkah kamu menyadari bahwa kamu berharga dimata Tuhan, kamu telah diselamatkan dari setidaknya rasa frustasi seumur hidup jika kamu masih memaksakan keinginanmu. Sakit memang rasanya sekarang, sangat sakit, seperti luka lamamu yang kembali ditikam pada tempat yang sama dan tentunya ditaburi garam, sakit sekali memang, perih, aku tahu dan pastinya Tuhan tahu akan hal itu. Sakit yang seperti itu terjadi karena kebebalanmu sendiri, bertahun-tahun Tuhan sudah sabar menantimu kembali, tapi kamu masih bebal. Tuhan sudah tunjukkan, kamu yang tetap bebal dan bersandar pada pengertianmu sendiri.

Bangkitlah sekarang hai anak muda, sudah tidak begitu muda juga dirimu. Tegakkan kepalamu, usap air matamu, berdirilah dan kembali berjalan, kali ini libatkan Tuhan dalam segala hal. Boleh bersedih, kamu sudah melakukannya. Tidak perlu iri terhadap hal lain, meskipun pikirmu “kok bisa ya semudah dan selancar itu?”. Semua punya cerita masing-masing, fokus pada ceritamu bersama Tuhan saja.

Tuhan sudah dengan setia mengasihi kamu, sekarang berdamailah dengan Tuhan, dirimu, hatimu, pikiranmu dan bersyukurlah atas apa yang sudah Tuhan ijinkan terjadi dihidupmu, bersyukurlah atas kasih Tuhan dalam hidupmu.

Memberikan yang Terbaik…

Memberikan yang terbaik adalah kalimat yang sering kali didengar maupun diucapkan sendiri. Tujuan mengucapkan kalimat ini bisa untuk meyakinkan lawan bicara atau bahkan memotivasi diri sendiri agar senantiasa memberikan segala daya dan upaya dengan sepenuh hati kepada seseorang atau sesuatu.

Hal itu akan terasa mudah apabila mengucapkan itu kepada seseorang atau sesuatu yang tepat, dalam pengertian sudah jelas dan pasti mampu memberikan umpan balik yang nyata baik. Bisa juga seseorang atau sesuatu yang akan menerima yang terbaik dari kita adalah memang seseorang atau sesuatu yang benar-benar baik . Aku memberikan yang terbaik yang bisa aku berikan untukmu dan disaat bersamaan engkau berlaku yang sama terhadapku. Mudah sekali, hal seperti itu adalah kondisi ideal yang bahkan kita tidak perlu bersusah payah utuk memberikan yang terbaik.

Hal itu akan menjadi lebih rumit apabila obyek yang akan menerima yang terbaik dari kita adalah seseorang atau sesuatu yang tidak baik bagi kita. Anggap saja obyeknya adalah manusia, mari kita gunakan kata ganti “sesesorang” agar lebih mudah. Jika kita berkomitmen untuk sepenuh hati memberi apapun yang terbaik yang bisa kita lakukan kepada seseorang yang ternyata berbuat tidak baik kepada kita. Seseorang itu melakukan kecurangan, tidak jujur, atau hal lainnya sehingga gagal untuk juga bisa memberi yang terbaik bagi kita. Secara logika buat apa kita tetap memberikan yang terbaik, tidak ada untungnya bagi kita, apalagi seseorang tersebut sudah dan bahkan masih berbuat sedemikian keji pada kita. Pola pikir seperti ini yang mungkin menghiasi kehidupan kita saat ini, seperti tabur tuai, apa yang kita tabur akan kita tuai, atau aku adalah cerminanmu, jika engka baik padaku maka akupun akan baik kepadamu, begitu juga sebaliknya. Hal-hal tersebut memang masuk akal, sudah menjadi sesuatu yang wajar.

Konsep memberikan yang terbaik memang bukan konsep biasa, yang tidak semua orang bisa memahami apalagi melakukannya. Fokusnya bukan terletak kepada obyeknya, tetapi kepada kita yang melakukan. Kita diajar untuk bisa melakukan tanpa pamrih, bisa disebut juga ikhlas. Melalui memberikan yang terbaik, kita belajar untuk ikhlas. Tidak peduli betapa curang orang tersebut, tetap beri yang terbaik. Betapa tidak jujurnya orang tersebut, tetap beri yang terbaik. Bahkan betapa menyebalkannya orang tersebut, tetap beri yang terbaik. Karena ukurannya adalah bukan dari apa yang orang lain bisa beri, tetapi kepada apa yang bisa kita beri kepada orang lain.

Tetap semangat memberi yang terbaik, karena tidak pernah ada kerugian untuk selalu berbuat baik, memberi yang terbaik…

Wedding Vows 🌸

Janji suci perkawinan yang selama ini hanya didengar saja sudah bisa membuat hati ini bergetar, terlebih bisa menyaksikan momen pengucapan janji suci ini dalam pemberkatan perkawinan sahabat-sahabat terdekat. Sering sekali aku jumpai sahabatku baik laki-laki maupun perempuan yang saling mengikat janji dihadapan Tuhan, Gereja, jemaat yang hadir dan tentunya sang mempelai sendiri, sampai berlinang air mata. Sembari mengucap janji, disaat yang sama air mata mulai mengintip dan keluar dengan bebas seolah tidak memiliki beban, air mata kebahagiaan yang menetes seolah berkata “aku sangat bahagia” kepada semua yang melihat momen itu.

Sebagai seorang yang melihat momen sakral itu, aku selalu dibuat kagum kepada Sang Pencipta atas segala hal yang bisa aku saksikan pada saat itu. Dua manusia dengan segala keterbatasannya, berkomitmen, berjanji dihadapan Tuhan. Saat itu memang sebagai penonton saja, namun suatu saat aku sendiri akan berada dalam momen itu, bersama seorang yang tepat dan diwaktu yang tepat, mengucap janji setiaku dihadapan Tuhan dan pengantinku.

I, Apri, take you, to be my wife, and these things I promise you: I will be faithful to you and honest with you; I will respect, trust, help, and care for you; I will share my life with you; I will forgive you as we have been forgiven; and I will try with you better to understand ourselves, the world, and God; through the best and worst of what is to come, and as long as we live.1

🌸

 

Source:
1 https://www.brides.com/

 

Jas Hujan Warna Pink… 🌸

Hujan… ya hujan, aku berharap kau akan mengingatku saat hujan membasahimu, saat wajah cantikmu tersentuh oleh percikan air hujan atau setiap saat kau memandangi hujan…

Pernah ada diriku yang begitu menyayangimu, hingga hujan saja tak kuperbolehkan menyentuhmu..

Possesif? ya benar aku memang posesif, sampai hujan saja tidak pernah kuijinkan merebut perhatianmu…

Aku menyayangimu saat hujan, saat kita berebut untuk memakai jas hujanmu yang sudah berlubang, cukup lebar untuk membuat tubuhmu basah kuyub saat hujan mengguyurmu…

Aku tak akan pernah membiarkan dirimu dibasahi oleh hujan, biarkan aku saja yang mengenakan jas hujanmu, biarkan aku saja yang basah karena hujan…

Hujan lebat saat itu mengajariku bahwa melihat kekasih hatimu baik-baik saja adalah sebuah anugerah, ya benar, anugerah yang diberikan Sang Pencipta untuk bisa melihat kekasih hati baik-baik saja, meskipun diri ini sedang tidak baik-baik saja…

Ahh.. Hujan saja mampu mengajari aku tentang hidup sampai sedemikian rupa, apalagi engkau kekasih hatiku…

Tak tahukan bahwa engkau begitu luar biasa sayangku? selalu bisa membuatku tetap hangat meskipun sedang diguyur hujan, meskipun raga ini sudah basah karena air hujan yang menyelinap masuk melalui lubang di jas hujanmu…

Saat pelukan hangatmu terhalang oleh hujan, bersamamu saja saat diguyur hujan sudah bisa menghangatkanku, sangat hangat…

Aku berharap pemberian sederhanaku ini bisa menjadi pengingat yang indah untukmu dimasa depan, bahwa aku pernah sangat menyayangimu…

🌸

24082020 gloomy monday morning… 🌸

Mendungku dipagi yang cerah, sembari melintasi jalanan yang ramai orang, namun begitu sunyi bagiku…

Dikesunyian jalanan yang ramai, aku berpikir dan terus berpikir…

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dihari-hari terakhirku bersamamu…

Aku ingin melakukan apapun yang aku bisa untuk membuatmu bahagia disaat terakhirku ini…

Saat-saat dimana bisa bersamamu menjadi kebahagiaan terbesarku, namun sebenarnya bukan hanya saat ini, setiap saat bersamamu sejatinya adalah kebahagiaanku …

Kisah kita memang akan usai beberapa saat lagi, karena sudah tidak ada lagi yang kita perjuangkan, harapkan dan impikan…

Aku ingin mencintaimu tanpa melihat seperti apa dirimu sekarang, dirimu yang mungkin sudah lelah denganku, dengan semua ini…

Aku tahu ini memang sangat berat buatmu, karena sudah tidak ada yang dituju, mengapa harus bersikap seperti biasa ketika garis akhir sudah didepan mata? Mungkin seperti itu tanyamu…

Bolehkah aku mencintaimu seperti saat kita belum mengetahui akan hari akhir kita? Bolehkan aku membahagiakanmu seolah garis akhir itu tidak pernah kita tuju?

Ijinkan aku sampai waktu itu tiba untuk bisa senantiasa ada dipelukmu, mendengar detak jantungmu, menghirup aroma tubuhmu, ijinkanlah aku…

Apabila aku juga boleh meminta, sudikah kamu untuk tetap bersamaku, memelukku dan mencintaiku seperti saat itu, sampai garis akhir kita tuju…

Aku ingin mencintaimu dengan sebaik-baiknya aku mencinta…

🌸

 

 

“Storia di un Grande Amore”

Sudah cukup lama tidak menulis karena memang ga ada ide atau memang ga punya “banyak waktu luang” untuk menulis, dua hal itulah yang terlintas saat ini untuk sekedar membela diri karena tidak bisa produktif menulis. 😀

Sebagai seorang penggemar Juventus, rasanya kurang “afdol” kalau ga tau lagu kebangsaan Juventus, berikut adalah lirik lagu kebangsaan Juventus yang ane dapat dari berbagai sumber, godere:

“Storia di un Grande Amore”

Simili a degli eroi

abbiamo il cuore a strisce

portaci dove vuoi

verso le tue conquiste

dove tu arriverai

sarà la storia di tutti noi

solo chi corre può

fare di te la squadra che sei

Juve, storia di un grande amore

bianco che abbraccia il nero

coro che si alza davvero per te

Portaci dove vuoi

siamo una curva in festa

come un abbraccio noi

e ancora non ci basta

ogni pagina nuova sai

sarà ancora la storia di tutti noi

solo chi corre può

fare di te quello che sei

Juve, storia di un grande amore

bianco che abbraccia il nero

coro che si alza davvero solo per te

è la Juve storia di quel che sarò

quando fischia l’inizio

l’inizio è quel sogno che sei

Juve, storia di un grande amore

bianco che abbraccia il nero

coro che si alza davvero

Juve per sempre sarÃ

Juve, storia di un grande amore

bianco che abbraccia il nero

coro che si alza davvero

Juve per sempre sarÃ

Juve… Juve per sempre sarÃ

*da varie fonti

FORZA JUVE!!!

JUVE PER SEMPRE!!!

“Siapa (saja) yang seharus belajar mengenai Psikologi Perkembangan?Mengapa?”

Pertanyaan diatas merupakan pertanyaan yang tidak terlalu sulit untuk langsung di jawab, namun akan menjadi sulit apabila harus menjawabnya dengan menulis minimal sepuluh sampai lima belas lembar yang berisikan jawaban. Hal inilah yang menjadi tugas ujian akhir semester (UAS) mata kuliah teori-teori psikologi perkembangan, satu pertanyaan yang di jawab dengan minimal sepuluh lembar tulisan berisi jawaban. Secara pribadi, bisa dikatakan bahwa saya sangat kesulitan untuk menjawab pertanyaan ini dengan peraturan yang terdapat di dalamnya. Namun, hal ini harus diselesaikan apapun yang terjadi, mari mencoba untuk menguraikan, meruntut dan menggunakan apa yang ada untuk memberikan minimal sepuluh lembar jawaban atas pertanyaan ini.

Hal pertama dan kemungkinan paling dasar yang saya coba untuk uraikan dan jelaskan adalah mengenai psikologi. Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu psyche yang berarti jiwa dan logia/logos yang berarti ilmu. Dari arti kata tersebut maka secara sederhana psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika hanya mengacu pada arti kata tersebut maka akan sedikit rancu, ambigu dan sejenisnya. Menurut dosen yang saya lupa siapa, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan dimulai sejak Wundt memperkenalkan laboratorium psikologinya pada tahun 1879. Laboratorium adalah salah satu “syarat” psikologi menjadi salah satu bagian dari ilmu pengetahuan. Jadi, psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda.

Ilmu psikologi yang dipelajari di lingkup Universitas Airlangga dibagi menjadi empat bidang, yaitu psikologi industry dan organisasi, psikologi sosial
dan kepribadian, psikologi klinis dan kesehatan mental serta psikologi pendidikan dan perkembangan. Keempat bidang kajian ini merupakan macam-macam peminatan yang terdapat dalam kurikulum psikologi Universitas Airlangga.

Psikologi industri dan organisasi membahas tentang industry dan organisasi, hampir serupa dengan pokok bahasan dalam bidang manajemen. Namun, psikologi industri dan organisasi lebih berfokus pada bagaimana mengelola sumber daya manusia yang ada di dalam industri dan organisasi.

Psikologi sosial dan kepribadian hampir serupa juga dengan ilmu-ilmu sosial lainya, seperti sosiologi dan antropologi, namun tetap membawa unsure psyche dalam kajiannya, yang menonjol dari psikologi sosial dan kepribadian adalah penelitian/riset.

Psikologi klinis dan kesehatan mental membahas tentang psikopatologis atau kelainan atau penyakit psikologis pada manusia, di dalamnya juga termasuk tentang etiologi, assessment dan intervensi atau treatment.

Psikologi pendidikan dan perkembangan membahas mengenai bagaimana merancang suatu sistem pendidikan yang dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi tertentu, seperti kondisi psikologis. Selain itu juga membahas tentang bagaimana perkembangan manusia, dari lahir hingga kematiannya, baik perkembangan psikomotor, afektif maupun kognitinfnya.

Melihat bidang kajian dari psikologi tersebut diatas tentunya banyak hal yang bisa diberikan oleh psikologi sebagai ilmu kepada kehidupan manusia. Dalam psikologi industri dan organisasi kita dapat mengerti bagaimana cara untuk membuat organisasi bisa berkembang lebih baik lagi, tidak hanya memperhatikan infrastruktur yang ada, tetapi juga memperhatikan manusia-manusia yang ada di dalam organisasi tersebut. Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa sumber daya manusia yang terdapat di dalam sebuah organisasi merupakan aset yang paling berharga jika dibandingkan aset-aset yang lainnya yang terdapat di dalam organisasi. Hal
tersebut dikarenakan sumber daya manusia bersifat unik dan tiada duanya, satu orang manusia akan berbeda dengan manusia lainnya. Apabila organisasi X memiliki infrastruktur yang canggih dan dapat membuat organisasi tersebut lebih maju, maka hal itu bisa ditiru oleh organisasi Y dengan mengadakan infrastruktur yang sama dengan organisasi X, sehingga apa yang telah didapat/dicapai oleh organisasi X bisa didapat/dicapai juga oleh organisasi Y. Namun hal itu tidak berlaku apabila organisasi X memiliki seorang pemimpin yang dapat memajukan organisasi tersebut, kemudian organisasi Y ingin juga memiliki pemimpin seperti itu yang dapat melakukan hal yang sama. Pemimpin organisasi X tersebut tidak bisa dibeli, diadakan ataupun dibuat oleh organisasi Y. Kalaupun hal itu bisa, itu berarti pemimpin organisasi X pindah ke organisai Y atau organisasi Y “memaksa” seseorang untuk bisa menjadi seperti pemimpin organisasi X, hal itupun tidak akan membuat seseorang itu menjadi sama persis dengan pemimpin organisasi X.

Berbicara tentang psikologi sosial dan kepribadian kita bisa mengerti bagaimana fenomena-fenomena sosial yang terjadi bisa dilihat dari sudut pandang psikologi. Misalnya perilaku anarki massa yang terdiri dari sejumlah orang merusak tempat-tempat umum untuk menyampaikan aspirasinya. Hal itu tidak hanya terjadi karena mereka merupakan suruhan dari oknum yang memiliki kepentingan tertentu dan tidak bertanggungjawab, tapi ada hal lain yang mendasari orang-orang tersebut untuk melakukan hal itu. Dalam sudut pandang psikologi sosial dan kepribadian beranggapan bahwa tidakkan tersebut memiliki latar belakang tertentu, misalnya kesamaan nilai, latar belakang sosial budaya, harapan dan lain sebagainya yang dianut oleh orang-orang yang ada didalamnya.

Psikologi klinis dan kesehatan mental mungkin adalah seperti image yang melekat di masyarakat secara umum terhadap psikologi, bisa di katakan sebagai dokternya orang sakit jiwa/orang gila. Memang tidak salah juga jika masyarakat secara umum berpendapat seperti itu, karena memang seperti itulah adanya. Psikologi klinis dan kesehatan mental secara sederhana ditujukan untuk
menjadikan manusia tidak sehat secara psikologis menjadi sehat kembali dan dapat menjalankan fungsinya dalam masyarakat. Dalam masyarakat awam, seringkali tidak ada penjelasan secara logis terhadap suatu kondisi psikopatologis. Misalnya pada seseorang yang menderita gangguan jiwa seringkali hal itu dijelaskan sebagai kondisi dimana orang tersebut sedang kerasukan arwah/roh jahat atau bahkan kena guna-guna, sehingga tanggapan masyarakat terhadap orang yang mengalami gangguan jiwa seringkali juga kurang benar. Disini peran dari para klinisi untuk memberikan gambaran atau penjelasan logis yang dapat diterima oleh masyarakat sangat dibutuhkan. Bagaimana seseorang bisa sampai terkena gangguan jiwa, gejala apa yang mendahuluinya, pencegahannya sampai kepada apa yang harus dilakukan saat berhadapan dengan orang yang menderita gangguan jiwa merupakan bagian dari tugas mulia seorang klinisi.

Psikologi pendidikan dan perkembangan mungkin akan lebih mudah dan jelas apabila dipisahkan dalam penjelasan perannya. Dalam bidang pendidikan, peran yang cukup krusial bagi psikologi adalah bagaimana mendesain sebuah pendidikan, entah itu kurikulum, cara mengajar atau apapun itu. Mengapa hal itu penting, karena didalam satu kelas saja terdapat lebih dari satu manusia yang tentunya berbeda-beda satu dengan yang lain. Kebutuhan, kemampuan dan cara mereka untuk bisa memaksimalkan diri-pun juga pasti berbeda. Dan akan sangat tidak efektif apabila “memaksakan” satu jenis kurikulum atau pendekatan tertentu untuk orang yang berbeda-beda. Disini peran psikologi untuk memfasilitasi hal itu, dengan berbagai metode yang ditujukan untuk memaksimalkan pendidikan bagi masing-masing peserta didik.

Psikologi perkembangan yang fokus dalam hal perkembangan manusia juga memiliki peran yang besar dalam mencetak manusia-manusia yang unggul pada kemudian hari. Manusia memang diciptakan unik dalam hal apapun, termasuk dalam perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan terdapat semacam panduan perkembangan, hal ini berguna agar kita bisa tahu apa yang pada umumnya terjadi di setiap tahap perkembangan manusia. Dengan
mengetahui hal itu maka kita akan lebih mudah untuk memaksimalkan apa yang ada dalam diri kita. Kita tidak sama sekali buta tentang apa yang terjadi selanjutnya dalam tahap perkembangan, tidak ada istilah gambling ketika kita mengetahui hal tersebut, karena secara umum sudah tergambar/dijelaskan mengenai apa saja yang akan terjadi pada setiap tahapan perkembangan. Ketika kita mengetahui hal tersebut bukan berarti hal itu akan berguna untuk kita sendiri secara pribadi, namun bisa juga berguna buat orang lain, misalnya untuk anak kita kelak.

Manfaat yang ditawarkan psikologi, bagi diri sendiri maupun masyarakat secara umum tentulah sangat besar. Hal itu bisa dilihat pada penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan diatas. Penjelasan-penjelasan yang dikemukakan diatas merupakan sebagian kecil dari manfaat yang dapat diberikan oleh psikologi, masih banyak lagi manfaat yang bisa diberikan oleh psikologi yang tidak bisa tercantum pada tulisan diatas.

Seiring dengan berkembangnya peradaban umat manusia, tak ketinggalan juga psikologi yang turut berkembang. Tidak hanya teknologi informasi saja yang memunculkan hal-hal baru di dunia ini guna memudahkan manusia dalam kehidupannya, demikian juga psikologi akan selalu berkembang untuk memudahkan/mensejahterakan manusia.

Hal yang paling mudah diamati berkenaan dengan perkembangan psikologi adalah dalam setting industri dan organisasi. Dalam menjalankan aktifitasnya untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam organisasi, para HRD yang berlatar belakang pendidikan psikologi industri dan organisasi dewasa ini sudah mulai dan bisa menciptakan alat-alat tes yang dibutuhkan oleh organisasi. Mereka tidak lagi bergantung penuh dengan alat tes yang sudah ada sebelumnya karena disatu sisi alat-alat tes yang sudah ada sebelumnya itu sangat mahal, atas nama efisiensi organisasi dan memang sudah seharusnya mereka berinovasi, maka menciptakan alat tes sendiri adalah salah satu solusi terbaik yang bisa diambil. Keuntungan dari membuat alat tes sendiri selain lebih hemat dan tidak akan bermasalah dengan hukum yang berkenaan dengan hak cipta alat tes adalah alat tes yang diciptakan sendiri lebih sesuai dengan kebutuhan organisasi dan latar belakang budaya yang ada.

Psikologi pendidikan dan perkembangan juga tidak mau kalah untuk berkembang mengikuti perkembangan jaman. Anak-anak dengan kebutuhan khusus yang dahulunya memiliki wadah sendiri untuk menempuh pendidikan, yaitu melalui sekolah luar biasa (SLB), sehingga anak-anak dengan kebutuhan khusus mungkin beranggapan bahwa mereka berbeda dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah biasa. Namun, dewasa ini sudah tersedia sekolah inklusi, sekolah yang memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus untuk boleh bersekolah atau memdapat pendidikan bersama-sama dengan anak-anak pada umumnya.

Beberapa hal ini merupakan salah satu contoh dari berkembangnya psikologi dalam setting industri dan organisasi serta pendidikan dan perkembangan, tentunya masih banyak lagi contoh-contoh perkembangan yang lain, termasuk di dalamnya perkembangan dalam setting lain, seperti sosial dan kepribadian serta klinis dan kesehatan mental yang tidak bisa termuat dalam tulisan ini.

Melihat banyak sekali manfaat yang bisa di peroleh ketika belajar tentang psikologi, tentunya hal ini menarik minat banyak orang untuk tahu lebih dalam mengenai psikologi. Meskipun tidak secara serta merta belajar secara formal di perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lainnya, tidak menutup kemungkinan psikologi dapat di pelajari melalui apa saja dan dimana saja.

Kita tahu bahwa dunia sudah masuk era digital dimana informasi bisa didapat dengan sangat mudah melalui internet. Banyak situs-situs internet yang berisikan tentang berbagai macam informasi mengenai dunia psikologi bisa di kunjungi dengan sangat mudah. Buku-buku populer yang bertemakan tentang
psikologi-pun marak beredar di pasaran. Tidak mengherankan pula jika buku-buku mengenai tes-tes psikologi juga beredar dengan indah di pasaran, padahal secara kode etik psikologi hal itu tidak di benarkan alias melanggar kode etik psikologi.

Berbicara mengenai belajar psikologi, akan menarik jika membahas siapa sajakah yang seharusnya belajar psikologi. Sesuai dengan pertanyaan yang mendasari terbentuknya tulisan ini. Secara khusus disini akan membahas siapa sajakan yang seharusnya belajar psikologi perkembangan. Secara sederhana bisa langsung saya jawab, semua orang yang ingin belajar psikologi perkembangan, mengapa bisa begitu, karena sudah seharusnya semua orang yang ingin belajar tentang psikologi perkembangan harus belajar mengenai psikologi perkembangan. Namun, saya pikir apa yang diharapkan dari tugas ini bukanlah hal yang sesederhana itu, meskipun saya pikir itu adalah jawaban beserta alasan yang cukup logis.

Semua orang yang dimaksudkan diatas dapat dibongkar sehingga menjadi unit-unit kecil yang semoga dapat dipahami dan diterima. Yang pertama namun bukan yang terutama adalah orang tua, yang dimaksud disini adalah sepasang pria dan wanita yang telah menikah entah itu sah atau tidak sah dimata hukum dan yang telah memiliki keturunan yang biasa disebut dengan anak, untuk sementara saya menggunakan ini sebagai pengertian dari orang tua. Mengapa orang tua seharusnya belajar psikologi perkembangan? Alasan paling sederhana adalah karena mereka memiliki anak, sehingga mau tidak mau mereka harus memelihara anak itu dengan baik dan benar sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka atas apa yang sudah mereka lakukan. Untuk bisa memelihara dengan baik dan benar tentunya membutuhkan panduan yang baik, benar dan sudah teruji serta diakui oleh khalayak banyak. Psikologi perkembangan menawarkan jawaban atas pertanyaan panduan yang baik dan benar tersebut. Memang bukan menjadi satu-satunya panduan yang baik dan benar untuk menjadi panduan dalam memelihara anak, namun psikologi perkembangan menawarkan diri untuk menjadi salah satu
panduan yang bisa digunakan oleh orang tua untuk memelihara anak. Dalam psikologi perkembangan terdapat banyak sekali teori yang dapat digunakan sebagai panduan dalam memelihara anak. Teori-teori yang ada tersebut menurut saya tidak mungkin langsung ada dan menjadi teori yang dipakai dalam psikologi perkembangan, teori-teori tersebut tentunya melalui proses yang sangat amat panjang untuk bisa dimuat dan digunakan dalam psikologi perkembangan. Mengapa perlu teori? Pertanyaan ini dijawab secara indah oleh Pak Bukik dalam blog-nya sebagai berikut:

“Teori membantu kita untuk menjelaskan realitas secara sistematis sehingga mudah disebarluaskan. Dengan adanya teori, kita bisa membuat sebuah prediksi sehingga kita bisa mengantisipasi suatu kejadian secara efektif. Selain itu, adanya teori memudahkan kita untuk melakukan pengembangan dengan melakukan revisi atau perubahan sebuah teori1”.

Melalui belajar psikologi perkembangan ini diharapkan para orang tua dapat memelihara anak mereka dengan baik dan benar.

Semua orang kedua yang seharusnya belajar psikologi perkembangan adalah orang-orang yang memiliki keluarga. Mengapa orang yang memiliki keluarga seharusnya belajar psikologi perkembangan? Karena psikologi perkembangan tidak hanya menawarkan panduan atau yang juga bisa disebut sebagai teori yang berkaitan tentang masa perkembangan anak-anak. Dalam psikologi perkembangan juga membahas tentang perkembangan pada masa remaja, dewasa dan lanjut usia. Sehingga kita yang masih memiliki keluarga setidaknya bisa tahu apa saja yang sedang dan akan terjadi dalam masa perkembangan anggota keluarga kita. Kalaupun ada yang tidak memiliki satupun keluarga yang tersisa di dunia ini, tidak perlu berkecil hati, karena meskipun ada yang tidak memiliki satupun keluarga, bisa menggunakan apa yang dipelajari dalam psikologi perkembangan ini untuk orang-orang yang dekat dengan anda, meskipun itu bukan keluarga anda.

Jika anda berkata anda tidak memiliki orang yang dekat dengan anda, seharusnya anda masih hidup bermasyarakat, atau setidaknya anda bukan satu-satunya orang yang masih hidup di dunia ini sehingga anda tidak mau belajar mengenai psikologi perkembangan dengan alasan tidak memiliki obyek untuk mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari dalam psikologi perkembangan. Atau jika anda tetap memaksa dan anda menganggap diri anda sebagai satu-satunya orang yang hidup di dunia ini sehingga anda tidak mau belajar psikologi perkembangan denga alasan tersebut, anda salah besar. Itu bukan alasan yang logis untuk menolak belajar psikologi perkembangan, karena psikologi perkembangan tidak harus menuntut orang lain sebagai obyek penerapan, apa yang anda pelajari dalam psikologi perkembangan dapat anda aplikasikan sendiri pada diri anda. Tidak akan bisa dipungkiri bahwa anda pasti berkembang, meskipun anda adalah manusia yang hidup di dunia ini sendirian.

Semua orang ketiga yang seharusnya belajar psikologi perkembangan adalah para pengajar atau guru atau pendidik. Mengapa mereka harus belajar psikologi perkembangan? Karena pendidikan berkaitan dengan perkembangan, mungkin juga berlaku sebaliknya. Dengan para pelaku di dunia pendidikan tersebut memahami tentang psikologi perkembangan, mereka dapat mengetahui dan mengerti apa saja yang terjadi dalam tahap perkembangan anak didik mereka sehingga diharapkan para pendidik tersebut dapat memberikan perlakuan yang sesuai kebutuhan anak didik mereka pada tahap perkembangan tersebut dengan baik dan benar. Di satu sisi para pendidik dapat dengan mudah memberikan perlakuan yang sesuai karena mereka tahu apa saja yang terjadi dan yang dibutuhkan dalam tahap perkembangan tersebut, di sisi lain para peserta didik-pun akan merasa diperlakukan dengan baik karena perlakuan yang mereka terima sesuai dengan apa yang sseharusnya mereka terima dalam tahap perkembangannya.

Semua orang keempat yang seharusnya belajar psikologi perkembangan adalah para mahasiswa psikologi Unair secara umum dan mahasiswa peminatan psikologi perkembangan secara khusus. Mengapa untuk mahasiswa psikologi unair secara umum? Karena mata kuliah tentang psikologi perkembangan merupakan mata kuliah dasar dan wajib bagi mahasiswa psikologi Unair. Mau tidak mau, suka tidak suka harus diambil dan harus lulus beberapa mata kuliah wajib tentang psikologi perkembangan. Dan mengapa bagi mahasiswa peminatan psikologi perkembangan? Karena itu sudah menjadi pilihan mereka yang mengambil peminatan ini, secara sadar atau tidak sadar mereka yang mengambil peminatan psikologi perkembangan harus belajar tentang psikologi perkembangan, bahkan lebih dalam dari pada mahasiswa peminatan lainnya.

__________________

1. http://bukik.com/2012/08/12/apa-benar-ah-cuma-teori/    

 

Teman atau “Teman”

312499_2368718629485_1596038804_32325334_1210764689_n

Sebuah pemikiran yang mungkin sudah pernah aku pikirkan, namun baru kali ini aku tuliskan. Teman atau “Teman” bisa di katakan sebagai judul atau mungkin kesimpulan dari tulisan ini.

Mari kita bongkar maksud dari istilah Teman atau “Teman”. Teman disini bisa di katakan sebagai perwakilan dari seorang teman yang sesungguhnya, sedangkan “Teman” dengan tanda kutip bisa di katakan sebagai perwakilan dari seorang kenalan. Teman yang dalam bahasa Inggris adalah friend, menurut dictionary.com memiliki arti “a person attached to another by feelings of affection or personal regard”. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia sehari-hari adalah seseorang yang melekat pada orang lain dengan rasa kasih sayang atau berkaitan secara pribadi. Sedangkan kenalan yang dalam bahasa Inggris adalah acquaintance, menurut dictionary.com memiliki arti “a person known to”. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia sehari-hari adalah orang yang diketahui. Cukup jelas perbedaannya antara teman dan kenalan, dua hal yang bisa aku bilang selalu ada disekitar kita. Dan mengapa disini aku menggunakan bahasa Inggris sebagai rujukan arti dari masing-masing kata, sederhana sekali jawabannya, karena bahasa Indonesia tidak memiliki banyak kosa kata, cukup sederhana bukan? hehe.

Entah mengapa aku tertarik menulis tentang hal ini, berawal dari perbincangan dengan seseorang saat makan bakso yang menurutku enak, aku terbawa ke ingatan masa lalu tentang kisah-kisah yang pernah teman-temanku alami dan bisa jadi akupun pernah mengalami juga. Perbincangan diawali tentang kisah dua orang yang aku anggap berteman, mereka mungkin terlibat perselisihan atau pertengkaran secara tersembunyi, perang dingin mungkin adalah bahasa keren-nya. Aku tidak berani menyimpulkan kondisi mereka karena aku tidak berhak untuk menjadi hakim terhadap apa yang sedang mereka alami, disini aku hanya sebagai pengamat. Seorang pengamat yang kebetulan lewat dan sedang memiliki waktu luang untuk membahas serta menuliskan hal ini.

Setiap hubungan memang tidak akan selalu berjalan dengan mulus, jangankan pertemanan, perkawinan yang katanya sudah menyatukan dua manusia berjenis kelamin berbeda dengan yang katanya janji suci saja masih bisa mengalami permasalahan, apalagi pertemanan yang tanpa embel-embel janji suci atau apapun sejenisnya. Bukan bermaksud untuk membandingkan dua jenis hubungan, namun yang ingin dibagikan adalah tidak ada hubungan antara dua manusia atau lebih yang berjalan mulus-mulus saja. Semua hubungan mungkin bisa dipastikan memiliki suatu masalah, tapi disini bukan masalahnya yang ditekankan, melainkan bagaimana masalah itu dapat diatasi. Kesanggupan untuk menyelesaikan masalah dengan baik akan membuat hubungan lebih bermakna.

Terdapat sebuah pertemanan antara dua orang yang mungkin sedang dalam situasi sulit. Saling menyerang dan saling menjatuhkan dibalik status pertemanan, namun saat bertatap muka nampak baik-baik saja. Terlihat lucu sekali perilaku orang-orang seperti itu, entah munafik, pengecut atau apapun itu adalah kata-kata yang mungkin cukup sepadan untuk mewakili tingkah laku mereka. Jika hal itu bisa terjadi dalam pertemanan, mungkin bisa diajukan satu pertanyaan kepada masing-masing dari mereka yang mengalami situasi seperti ini dalam pertemanannya, “apakah dia temanmu?”. Jika menjawab iya, mengapa bisa sampai terjadi hal seperti itu, mengapa tidak mencoba untuk diselesaikan permasalahannya. Jika menjawab tidak, mungkin perlu merubah sebutan, “dia adalah kenalanku”, dan hal ini akan menjadi lebih mudah untuk dipahami.

Teman berbeda dengan kenalan, perbedaan paling mudah bisa terlihat dari arti kedua kata tersebut. Jika ingin menggunakan bahasa yang lebih filosofis, mungkin bisa dijelaskan sebagai berikut, “seorang teman butuh beberapa saat untuk mengetahui bahwa anda sedang sedih, namun seorang kenalan butuh waktu jauh lebih lama untuk dapat mengetahuinya”. Cukup filosofis bukan?

Ketika memiliki teman, mungkin akan seperti biasa saja, tidak ada sesuatu yang spesial, hal itu terjadi mungkin karena terlalu sering dialami, entah itu benar-benar memiliki teman atau hanyalah “teman”. Teman yang sesungguhnya adalah seorang yang bisa dikatakan berharga bagi diri kita, boleh setuju atau tidak, terserah anda. Berharga karena kita rela menggunakan waktu kita untuk bersama dengan teman kita, berharga karena banyak hal yang telah dan bisa dilalui bersama, berharga karena dia adalah teman kita.

Disini aku tidak mengajak untuk melihat kepada teman-teman di sekeliling kita, apakah mereka adalah teman kita atau “teman” kita. Melalui tulisan ini aku mencoba mengajak kita untuk lebih melihat kepada diri kita sendiri, apakah aku adalah seorang teman ataukah aku hanyalah seorang “teman”. Belajar untuk rendah hati dan saling memahami serta menerima satu dengan yang lain adalah beberapa kunci dari banyak sekali kunci untuk menjaga pertemanan agar tetap sehat. Ada di posisi manakah diri kita? Teman atau “Teman”, hanya diri kita sendiri yang bisa menjawabnya.

Wasiat #InoYuwono

#BlogBukik

Setelah beberapa kali maut nyaris menghampiriku, kini akhir perjalanan telah kujelang. Aku telah sampai pada akhir dari sebuah perjalanan. Aku tidak pernah menyesal maupun malu. Akhir perjalanan ini adalah awal sebuah perjalanan baru bagiku.

Lihat pos aslinya 1.202 kata lagi

“Terimakasih Ibu” #InoYuwono

Tanggal 4 Desember 2012 Fakultas Psikologino-yuwonoi Unair telah kehilangan guru terbaiknya, saya pikir memang begitu, guru terbaik di Fakultas Psikologi Unair. Seorang Christoporus Daniel Ino Yuwono atau C.D. Ino Yuwono atau biasa saya sebut Pak Ino telah berpulang ke sisi-Nya.

Tulisan ini mungkin merupakan satu penghormatan untuk Pak Ino yang sudah memberikan banyak hal bagi saya secara pribadi. Tidak semua hal yang telah Pak Ino berikan kepada saya bisa saya tulis secara menyeluruh disini, namun disini saya menuliskan satu hal yang membuat saya begitu kagum kepada Pak Ino.

Kisah ini terjadi saat kuliah MSDM yang diajar oleh Pak Ino. Materi yang dibahas adalah tentang job description. Semua berjalan seperti biasanya, Pak Ino ceramah di depan kelas, mahasiswa duduk manis sambil mendengarkan Pak Ino menjelaskan materi dengan gayanya yang sangat khas. Sedikit “mengerikan” namun tetap menarik.

Gambaran dosen killer memang masih sangat terlihat jelas dalam diri Pak Ino, meskipun Ia sudah tidak bisa lagi membohongi usia. Ya!, benar jika Pak Ino memang sudah terlihat tua dan sedikit rapuh, sesekali batuk-batuk dan kemudian menghirup semacam obat yang selalu Ia bawa. Namun, hal itu tidak bisa melunturkan “kehebatan” Pak Ino dalam mengajar, Ia masih sangat cakap dalam menjelaskan materi.

Saya hanya bisa terdiam sambil mengguman saat Pak Ino menjelaskan materi ini. “Gila banget ni dosen, teori dilahap, penemu teori dia tau, judul buku yang berisi teori itu tau, penulis bukunya juga tau, makan apa ini orang”. Itulah gumananku saat melihat seorang Pak Ino menjelaskan materi, sungguh sosok yang sangat jenius. Pak Ino terkadang memang terkesan sangat sombong dengan kejeniusan yang Ia miliki, namun Ia akan menjadi orang yang sangat rendah hati untuk mengakui apabila ada sesuatu yang Ia lupa ataupun yang Ia tidak tahu.

Saya sedikit tercengang saat Pak Ino mulai menggunakan wewenangnya, karena Ia bisa membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada apabila mahasiswanya tidak mampu memenuhi keinginannya. Permintaannya sederhana, hanya disuruh membawa makanan untuk teman-teman satu kelas, namun permintaan makanan yang harus dibawa itu yang membuat sedikit ngeri, karena makanan yang diminta seringkali sulit di cari. Meskipun begitu, Pak Ino tidak meminta mahasiswa membawa makanan untuk dirinya secara pribadi, memang perilaku Pak Ino yang satu ini terlihat sangat aneh sekali.

Pak Ino menyuruh beberapa mahasiswa untuk menuliskan apa saja yang biasa dilakukan oleh seorang ibu. Satu-per-satu mahasiswa yang ditunjuk mulai menulis pekerjaan apa saja yang biasa dilakukan oleh seorang ibu. Saya sempat terheran saat Pak Ino menyuruh untuk menuliskan pekerjaan yang biasa dilakukan seorang ibu, sama sekali tidak bisa memahami apa yang ada dalam pikiran Pak Ino saat itu.

Setiap mahasiswa yang disuruh Pak Ino untuk menuliskan apa saja yang biasa dilakukan oleh seorang ibu nampak kebingungan, bukan karena tidak tahu apa saja yang biasa dilakukan seorang ibu, namun karena begitu banyaknya yang biasa dilakukan oleh seorang ibu. Mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur selalu ada yang bisa dilakukan oleh seorang ibu. Sampai akhirnya Pak Ino menghentikan kegiatan itu dan membuat suasana kelas kembali tenang karena Pak Ino sudah mengambil alih kelas. Pak Ino menyuruh kami untuk menganalisis pekerjaan seorang ibu melalui apa yang sudah ditulis oleh teman-teman di papan tulis. “Gimana? Cuma gitu aja ta yang dilakukan ibumu di rumah?”, dengan serentak kami menjawab “Tidak Pak!”, tapi cuma itu saja yang bisa dituliskan karena begitu banyaknya yang dilakukan oleh ibu. Pak Ino mengatakan bahwa kami bisa menganalisis pekerjaan seorang CEO, manager, dsb, namun kami tidak bisa menganalisis pekerjaan seorang ibu yang setiap hari bersama dengan kami. Sungguh mengejutkan bagiku ketika Pak Ino mengutarakan hal itu, sama sekali tak terduga.

Singkatnya, Pak Ino mencoba membuat kami untuk lebih menghargai seorang ibu. Seseorang yang sering kami lihat, sering bersama kami, namun kami tidak mengatahui apa saja yang dilakukan oleh seorang ibu. “Sekarang udah tahu gimana pekerjaan ibu? Pernah kalian bilang terimakasih ke ibu kalian? Berapa kali?”, Pertanyaan-pertanyaan yang membuat saya secara pribadi terdiam membisu, tidak tahu harus berkata apa lagi, sangat tidak diduga jika Pak Ino mengatakan hal ini di kelas MSDM. Satu pelajaran moral dari seorang Pak Ino yang menurutku adalah peribadi yang kaku, sak karepe dewe dan “kejam”. Sebuah pelajaran yang tidak terduga dari Pak Ino, seorang seperti Pak Ino bisa menjadi mellow dengan berbicara tentang ibu. Saya tidak bisa lagi menuliskan bagaimana diri saya saat itu, pada intinya adalah Pak Ino luar biasa dan akan selalu saya ingat pelajaran ini.

Selamat jalan Pak Ino,,,